MAKALAH
KOMUNIKASI
Disusun
oleh:
Ø Sutiyono (3301411014)
Ø
Winda Lutfiani Putri (3301411029)
Ø
Tio Aditya Isnanto (3301411053)
Ø
Siti Nurhayati (33014110050)
Ø
Fatmihatus Zahro (3301411056)
Ø
Cholid Baedowi (3301411045)
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2011
Kata
pengantar
Puji syukur kehadirat TUHAN YME yang
telah memberikan hidayahnya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah
dengan judul “komunikasi”, guna memenuhi tugas pengantar ilmu sosial. Ahir –
ahir ini minat orang untuk mempelajari komunikasi semakin banyak, bukan saja
dikalangan mahasiswa, tetapi juga dikalangan anggota masyarakat lainnya,apakah
itu lewat seminar diskusi dan pelatihan.
Komunikasi memang merupakan suatu hal
yang sangat fundamental dalam kehidupan manusia, bahkan ditengah suasana
masyarakat dimasa persaingan makin ketat dalam memperoleh peluang berusaha dan
meningkatkan karir.
Akhir kata, tiada gading yang tak retak,
demikian pula dengan makalah ini, masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
saran dan kritik yang sifatnya membangun tetap penulis nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.
BAB 1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Manusia adalah mahluk social dan
memerlukan hubungan dengan orang lain .dengan cara komunikasilah manusia bisa
berhubungan dengan orang lain.komunikasi dapat dilakukan secara lisan dan
tertulis,tanda-tanda,lambang-lambang.komunikasi dilakukan baik secara
tradisional maupun modern dengan alat – alatnya pun mulai dari yang paling
sederhana sampai yang mutakhir dan canggih.
Unsur – unsur komunikasi terdiri dari
sumber, komunikator,pesan,channel(saluran),komunikan dan efek (hasil). Sumber
berupa lembaga, personal dan nonlembaga/nonpersonal. Komunikator (pengiriman
pesan). Dalam proses komunikasi, komunikator dapat menjadi komunikan dan sebaliknya.
Dijelaskan pula factor – factor yang harus diperhatikan
komunikator.pesanmempunyai inti pesan (tema) yang menjadi pengarah dalam
mempengaruhi orang lain dan mencoba mengubah sikap dan tingkah laku komunikasi.
Perkembangan komunikasi menberi dampak social
terhadap masyarakat. Komunikasi mempengaruhi perubahan prilaku, cara hidup,
hidup bermasyarakat, dan nilai – nilai yang ada.perubahan ini tampaknya sejalan dengan perkembangan
teknologi itu sendiri.
PENGERTIAN
KOMUNIKASI
Kata atau istilah komunikasi (dari
bahasa Inggris “communication”),secara
etimologis atau menurut asal katanya adalah dari bahasa Latin communicatus, dan perkataan ini
bersumber pada kata communis
Dalam kata communis ini
memiliki makna ‘berbagi’ atau ‘menjadi milik bersama’ yaitu suatu usaha yang
memiliki tujuan untuk kebersamaan atau kesamaan makna.
Komunikasi secara terminologis
merujuk pada adanya proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada
orang lain. Jadi dalam pengertian ini yang
terlibat dalam komunikasi adalah manusia. Karena itu merujuk pada pengertian
Ruben dan Steward(1998:16) mengenai komunikasi manusia yaitu:
Human
communication is the process through which individuals –in relationships,
group, organizations and societies—respond to and create messages to adapt to
the environment and one another. Bahwa komunikasi manusia adalah
proses yang melibatkan individu-individu dalam suatu hubungan, kelompok,
organisasi dan masyarakat yang merespon dan menciptakan pesan untuk beradaptasi
dengan lingkungan satu sama lain.
Untuk memahami pengertian komunikasi
tersebut sehingga dapat dilancarkan secara efektif dalam Effendy(1994:10) bahwa
para peminat komunikasi sering kali mengutip paradigma yang dikemukakan oleh
Harold Lasswell dalam karyanya, The
Structure and Function of Communication in Society. Lasswell mengatakan
bahwa cara yang baik untuk untuk menjelaskan komunikasi ialah dengan menjawab
pertanyaan sebagai berikut: Who Says
What In Which Channel To Whom With What Effect?
Paradigma Lasswell di atas menunjukkan
bahwa komunikasi meliputi lima unsur sebagai jawaban dari pertanyaan yang
diajukan itu,yaitu:
- Komunikator (siapa yang mengatakan?)
- Pesan (mengatakan apa?)
- Media (melalui saluran/ channel/media apa?)
- Komunikan (kepada siapa?)
- Efek (dengan dampak/efek apa?).
Jadi
berdasarkan paradigma Lasswell tersebut, secara sederhana proses komunikasi
adalah pihak komunikator membentuk (encode)
pesan dan menyampaikannya melalui suatu saluran tertentu kepada pihak penerima
yang menimbulkan efek tertentu.
Menurut lexicographer (ahli kamus bahasa), komunikasi adalah
upaya yang bertujuan berbagi untuk mencapai kebersamaan. Jika dua orang
berkomunikasi maka pemahaman yang sama terhadap pesan yang saling dipertukarkan
adalah tujuan yang diinginkan oleh keduanya. Webster’s New Collegiate
Dictionary edisi tahun 1977 antara lain menjelaskan bahwa komunikasi adalah
suatu proses pertukaran informasi diantara individu melalui sistem
lambang-lambang, tanda-tanda atau tingkah laku.
Ilmu
komunikasi sebagai ilmu pengetahuan sosial yang bersifat multidisipliner, tidak
bisa menghindari perspektif dari beberapa ahli yang tertarik pada kajian
komunikasi, sehingga definisi dan pengertian komunikasi menjadi semakin banyak
dan beragam. Masing-masing mempunyai penekanan arti, cakupan, konteks yang
berbeda satu sama lain, tetapi pada dasarnya saling melengkapi dan
menyempurnakan makna komunikasi sejalan dengan perkembangan ilmu komunikasi.
Menurut
Frank E.X. Dance dalam bukunya Human Communication Theory terdapat 126 buah
definisi tentang komunikasi yang diberikan oleh beberapa ahli dan dalam buku
Sasa Djuarsa Sendjaja Pengantar Ilmu Komunikasi dijabarkan tujuh buah definisi
yang dapat mewakili sudut pandang dan konteks pengertian komunikasi.
Definisi-definisi tersebut adalahs ebagai berikut:
Komunikasi adalah suatu proses melalui mana seseorang
(komunikator) menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk kata-kata) dengan
tujuan mengubah atau membentuk perilaku orang-orang lainnya (khalayak).
Hovland, Janis & Kelley:1953
Komunikasi adalah proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian dan lain-lain. Melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gambar-gambar, angka-angka dan lain-lain.
Hovland, Janis & Kelley:1953
Komunikasi adalah proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian dan lain-lain. Melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gambar-gambar, angka-angka dan lain-lain.
Konsep
dasar Komunikasi
Dari
bermacam-macam model komunikasi yang telah dikemukakan di atas kelihatan bahwa
ada bermacam-macam komponen atau elemen dalam proses komunikasi. Kadang-kadang
untuk komponen yang sama digunakan istilah yang berbeda seperti halnya ada yang
menggunakan istilah informasi dan pesan untuk menyatakan komponen pesan yang
dikirimkan dan begitu juga ada yang memakai istilah sender dan source untuk
menyatakan orang yang mengirimkan pesan. Walaupun demikian dapat disimpulkan
mana diantara bermacam-macam komponen itu yang merupakan komponen dasar
komunikasi. Dalam hal ini ada empat komponen yang cenderung sama yaitu : orang
yangmengirimkan pesan, pesan yang akan dikirimkan, saluran atau jalan yang
dilalui pesan dari si pengirim kepada si penerima, dan si penerima pesan.
Karena komunikasi merupakan proses dua arah atau timbal balik maka komponen
balikan perlu ada dalam proses komunikasi. Dengan demikian, komponen dasar
komunikasi ada lima, yaitu : pengirim pesan, pesan, saluran, penerima pesan dan
balikan. Masing-masing komponen tersebut akan dijelaskan kembali secara ringkas.
1. Pengirim Pesan
Pengirim pesan adalah individu atau orang yang mengirim pesan. Pesan atau informasi yang akan dikirimkan berasal dari otak si pengirim pesan. Oleh sebab itu sebelum pengirim mengirimkan pesan, si pengirim harus menciptakan dulu pesan yang akan dikirimkannya. Menciptakan pesan adalah menentukan arti apa yang akan dikirimkan kemudian menyandikan/encode arti tersebut ke dalam suatu pesan. Sesudah itu baru dikirim melalui saluran.
2. Pesan
Pesan adalah informasi yang akan dikirimkan kepada si penerima. Pesan ini dapat berupa verbal maupun nonverbal. Pesan secara verbal dapat secara tertulis seperti surat, buku, majalah, memo, sedangkan pesan yang secara lisan dapat berupa percakapan tatap muka, percakapan melalui telepon, radio dan sebagainya. Pesan yang nonverbal dapat berupa isyarat gerakan badan, ekspresi muka, dan nada suara.
3. Saluran
Saluran adalah jalan yang dilalui pesan dari si pengirim dengan si penerima. Channel yang biasa dalam komunikasi adalah gelombang cahaya dan suara yang dapat kita lihat dan dengar. Akan tetapi alat dengan apa cahaya atau suara itu berpindah mungkin berbeda-beda. Misalnya bila dua orang berbicara tatap muka gelombang suara dan cahaya di udara berfungsi sebagai saluran. Tetapi jika pembicaraan itu melalui surat yang dikirimkan, maka gelombang cahaya sebagai saluran yang memungkinkan kita dapat melihat huruf pada surat tersebut. Kertas dan tulisan itu sendiri adalah sebagai alat untuk menyampaikan pesan. Kita dapat menggunakan bermacam-macam alat untuk menyampaikan pesan seperti buku, radio, film, televisi, surat kabar tetapi saluran pokoknya adalah gelombang suara dan cahaya. Di samping itu kita juga dapat menerima pesan melalui lat indera penciuman, alat pengecap dan peraba.
4. Penerima Pesan
Penerima pesan adalah yang menganalisis dan menginterpretasikan isi pesan yang diterimanya.
5. Balikan
Balikan adalah respons terhadap suatu pesan yang diterima yang dikirimkan kepada si pengirim pesan. Dengan diberikannya reaksi ini kepada si pengirim, pengirim akan dapat mengetahui apakah pesan yang dikirimkan tersebut diinterpretasikan sama dengan apa yang dimaksudkan oleh si pengirim. Bila arti pesan yang dimaksudkan oleh si pengirim diinterpretasikan sama oleh si penerima berarti komunikasi tersebut efektif.
Seringkali respons yang diberikan tidak seperti yang diharapkan oleh si pengirim karena si penerima pesan kurang tepat dalam menginterpretasikan pesan. Hal ini disebabkan oleh adanya factor-faktor dalam diri si penerima yang mempengaruhi dalam pemberian arti pesan seperti telah disebutkan dalam model Berlo.
1. Pengirim Pesan
Pengirim pesan adalah individu atau orang yang mengirim pesan. Pesan atau informasi yang akan dikirimkan berasal dari otak si pengirim pesan. Oleh sebab itu sebelum pengirim mengirimkan pesan, si pengirim harus menciptakan dulu pesan yang akan dikirimkannya. Menciptakan pesan adalah menentukan arti apa yang akan dikirimkan kemudian menyandikan/encode arti tersebut ke dalam suatu pesan. Sesudah itu baru dikirim melalui saluran.
2. Pesan
Pesan adalah informasi yang akan dikirimkan kepada si penerima. Pesan ini dapat berupa verbal maupun nonverbal. Pesan secara verbal dapat secara tertulis seperti surat, buku, majalah, memo, sedangkan pesan yang secara lisan dapat berupa percakapan tatap muka, percakapan melalui telepon, radio dan sebagainya. Pesan yang nonverbal dapat berupa isyarat gerakan badan, ekspresi muka, dan nada suara.
3. Saluran
Saluran adalah jalan yang dilalui pesan dari si pengirim dengan si penerima. Channel yang biasa dalam komunikasi adalah gelombang cahaya dan suara yang dapat kita lihat dan dengar. Akan tetapi alat dengan apa cahaya atau suara itu berpindah mungkin berbeda-beda. Misalnya bila dua orang berbicara tatap muka gelombang suara dan cahaya di udara berfungsi sebagai saluran. Tetapi jika pembicaraan itu melalui surat yang dikirimkan, maka gelombang cahaya sebagai saluran yang memungkinkan kita dapat melihat huruf pada surat tersebut. Kertas dan tulisan itu sendiri adalah sebagai alat untuk menyampaikan pesan. Kita dapat menggunakan bermacam-macam alat untuk menyampaikan pesan seperti buku, radio, film, televisi, surat kabar tetapi saluran pokoknya adalah gelombang suara dan cahaya. Di samping itu kita juga dapat menerima pesan melalui lat indera penciuman, alat pengecap dan peraba.
4. Penerima Pesan
Penerima pesan adalah yang menganalisis dan menginterpretasikan isi pesan yang diterimanya.
5. Balikan
Balikan adalah respons terhadap suatu pesan yang diterima yang dikirimkan kepada si pengirim pesan. Dengan diberikannya reaksi ini kepada si pengirim, pengirim akan dapat mengetahui apakah pesan yang dikirimkan tersebut diinterpretasikan sama dengan apa yang dimaksudkan oleh si pengirim. Bila arti pesan yang dimaksudkan oleh si pengirim diinterpretasikan sama oleh si penerima berarti komunikasi tersebut efektif.
Seringkali respons yang diberikan tidak seperti yang diharapkan oleh si pengirim karena si penerima pesan kurang tepat dalam menginterpretasikan pesan. Hal ini disebabkan oleh adanya factor-faktor dalam diri si penerima yang mempengaruhi dalam pemberian arti pesan seperti telah disebutkan dalam model Berlo.
Pola Komunikasi
Menurut Purwanto (2002), “secara umum
pola komunikasi (patterns of communications) dapat dibedakan ke dalam saluran
komunikasi formal (formal communications channel) dan saluran komunikasi
nonformal (informal communications channel).
Lebih
lanjut, saluran komunikasi formal ini dapat berbentuk komunikasi dari atas ke
bawah, komunikasi dari bawah ke atas, komunikasi horizontal dan komunikasi
diagonal.
1) Komunikasi
dari atas ke bawah
Dan sebagainya.kepada bawahan atau pengikut.
Aliran komunikasi ini umumnya terkait dengan tanggung jawab pimpinan dalam
organisasi.
2) Komunikasi
dari bawah ke atas
Komunikasi
dari bawah ke atas merupakan pemindahan informasi dari bawahan atau pengikut kepada
atasan atau pimpinan. Komunikasi ini biasanya berisikan laporan-laporan kerja,
penyampaian aspirasi dan sebagainya.
3) Komunikasi
horizontal
Komunikasi
horizontal merupakan komunikasi yang terjadi antara bagian-bagian yang memiliki
posisi sejajar atau sederajat dalam suatu organisasi. Dalam hal ini, komunikasi
dilakukan untuk melakukan persuasi, mempengaruhi dan memberikan informasi
kepada bagian lain yang sederajat.
4) Komunikasi
diagonal
Komunikasi
diagonal merupakan komunikasi yang melibatkan antara dua tingkat (level
organisasi yang berbeda). Biasanya, komunikasi ini terjadi pada organisasi yang
berskala besar.
Ruang Lingkup Komunikasi
Pada
dasarnya ruang lingkup atau batasan ilmu komunikasi sangat luas sekali, karena
mempelajari berbagai hal, seperti komunikasi bisnis, komunikasi antarpribadi,
komunikasi gambar dan lain sebagainya. Untuk lebih jelasnya mengenai ruang
lingkup komunikasi dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Bidang Komunikasi :
a. Komunikasi Sosial (social
communication)
b. Komunikasi
Organisasi/Manajemen(organization/managemen communication)
c. Komunikasi Bisnis (business
communication)
d. Komunikasi Politik (political
communication)
e. Komunikasi Internasional
(international communication)
f. Komunikasi Antar budaya
(intercultural communication)
g. Komunikasi Pembangunan (development
communication)
h. Komunikasi Tradisional (traditional
communication)
2. Sifat Komunikasi
a. Komunikasi Verbal (verbal
communication)
1. Komunikasi Lisan (oral
communication)
2. Komunikasi Tulisan (written
communication)
b. Komunikasi Nirverbal (nonverbal
communication)
1. Komunikasi Kial (gestural/body
communication)
2. Komunikasi gambar (pictorial
communication)
3. Lain-lain
c. Komunikasi Tatap Muka
(face-to-face-communication)
d. Komunikasi Bermedia (mediated
communication)
3. Tatanan Komunikasi
a. Komunikasi Pribadi (personal
Communication)
1. Komunikasi Intrapribadi
(intrapersonal communication)
2. Komunikasi Antarpribadi
(interpersonal communication)
b. Komunikasi Kelompok (group
communication)
1. Komunikasi Kelompok Kecil (small
group communication)
a. Ceramah
b. Forum
c. Simposium (symposium)
d. Diskusi panel (panel discussion)
e. Seminar
f. Curah saran (brainstorming)
g. Lain-lain
2. Komunikasi Kelompok Besar (Large
group communication/public speaking)
c. Komunikasi Massa (mass
communication)
1. Komunikasi Media Massa Cetak
(printed mass media communication)
a. Surat kabar (daily)
b. Majalah (magazine)
2. Komunikasi Media Massa Elektronik
(electronic mass media communication)
a. Radio
b. Televisi
c. Film
d. Lain-lain
d. Komunikasi Media (media communication)
1. Surat
2. Telepon
3. Pamflet
4. Poster
5. Spanduk
6. Lain-lain media yang tidak termasuk
media massa
4. Tujuan Komunikasi
a. Mengubah sikap (to change the
attitude)
b. Mengubah opini/pandangan/pendapat
(to change the opinion)
c. Mengubah Perilaku (to change the
behaviour)
d. Mengubah masyarakat (to change the
society)
Pendekatan dalam menganalisis
Analisis
Definisi Komunikasi Menurut Harold Lasswell
Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang
menjelaskan siapa? mengatakan apa? dengan saluran apa? kepada siapa? dengan
akibat atau hasil apa? (who? says what? in which channel? to whom? with what
effect?). (Lasswell 1960).
Analisis 5
unsur menurut Lasswell (1960):
1. Who?
(siapa/sumber).
Sumber/komunikator adalah pelaku utama/pihak yang mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi atau yang memulai suatu komunikasi,bisa seorang individu,kelompok,organisasi,maupun suatu negara sebagai komunikator.
Sumber/komunikator adalah pelaku utama/pihak yang mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi atau yang memulai suatu komunikasi,bisa seorang individu,kelompok,organisasi,maupun suatu negara sebagai komunikator.
2. Says
What? (pesan).
Apa yang akan disampaikan/dikomunikasikan kepada penerima(komunikan),dari sumber(komunikator)atau isi informasi.Merupakan seperangkat symbol verbal/non verbal yang mewakili perasaan,nilai,gagasan/maksud sumber tadi. Ada 3 komponen pesan yaitu makna,symbol untuk menyampaikan makna,dan bentuk/organisasi pesan.
Apa yang akan disampaikan/dikomunikasikan kepada penerima(komunikan),dari sumber(komunikator)atau isi informasi.Merupakan seperangkat symbol verbal/non verbal yang mewakili perasaan,nilai,gagasan/maksud sumber tadi. Ada 3 komponen pesan yaitu makna,symbol untuk menyampaikan makna,dan bentuk/organisasi pesan.
3. In Which
Channel? (saluran/media).
Wahana/alat untuk menyampaikan pesan dari komunikator(sumber) kepada komunikan(penerima) baik secara langsung(tatap muka),maupun tidak langsung(melalui media cetak/elektronik dll).
Wahana/alat untuk menyampaikan pesan dari komunikator(sumber) kepada komunikan(penerima) baik secara langsung(tatap muka),maupun tidak langsung(melalui media cetak/elektronik dll).
4. To Whom?
(untuk siapa/penerima).
Orang/kelompok/organisasi/suatu negara yang menerima pesan dari sumber.Disebut tujuan(destination)/pendengar(listener)/khalayak(audience)/komunikan/penafsir/penyandi balik(decoder).
Orang/kelompok/organisasi/suatu negara yang menerima pesan dari sumber.Disebut tujuan(destination)/pendengar(listener)/khalayak(audience)/komunikan/penafsir/penyandi balik(decoder).
5. With What
Effect? (dampak/efek).
Dampak/efek yang terjadi pada komunikan(penerima) setelah menerima pesan dari sumber,seperti perubahan sikap,bertambahnya pengetahuan, dll.
Dampak/efek yang terjadi pada komunikan(penerima) setelah menerima pesan dari sumber,seperti perubahan sikap,bertambahnya pengetahuan, dll.
Contoh:
Komunikasi antara guru dengan muridnya.
Guru sebagai komunikator harus memiliki pesan yang jelas yang akan disampaikan kepada murid atau komunikan.Setelah itu guru juga harus menentukan saluran untuk berkomunikasi baik secara langsung(tatap muka) atau tidak langsung(media).Setelah itu guru harus menyesuaikan topic/diri/tema yang sesuai dengan umur si komunikan,juga harus menentukan tujuan komunikasi/maksud dari pesan agar terjadi dampak/effect pada diri komunikan sesuai dengan yang diinginkan.
Komunikasi antara guru dengan muridnya.
Guru sebagai komunikator harus memiliki pesan yang jelas yang akan disampaikan kepada murid atau komunikan.Setelah itu guru juga harus menentukan saluran untuk berkomunikasi baik secara langsung(tatap muka) atau tidak langsung(media).Setelah itu guru harus menyesuaikan topic/diri/tema yang sesuai dengan umur si komunikan,juga harus menentukan tujuan komunikasi/maksud dari pesan agar terjadi dampak/effect pada diri komunikan sesuai dengan yang diinginkan.
Komunikasi dalam sosialisasi pernah dipandang sebagai transfer
informasi dari pengirim kepada penerima. Namun saat ini komunikasi dianggap
sebagai berbagai informasi. Perubahan ini membawa akibat pada pemusatan
perhatian analisis komunikasi kepada hubungan antar individu
yang menunjukkan lingkaran pergaulan langsung dalam sebuah
topik tertentu (Gonzales dalam Jahi, 1993: 92).
Ada
berbagai cara untuk mengetahui dan mengerti indikator elemen komunikasi
diantaranya: pertama, isi dan sumber informasi indikatornya ditunjukkan dari
apa yang diinformasikan dan “siapa” serta “mengapa” menjadi potential
people. Siapa dalam pengertian ini lebih menunjukan tentang gambaran posisi
yang bersangkutan pada struktur masyarakat setempat, karena siapa berarti pula
mempertanyakan tentang posisi yang bersangkutan. Sedangkan mengapa berarti
menggambarkan tentang proses sosial yang ada pada masyarakat itu. Mengapa
mengindikasikan bagaimana struktur sosial itu dapat berjalan sesuai fungsinya
(proses sosial).
Kedua, tipologi jenis saluran komunikasi indikatornya dapat dilihat
dari jumlah institusi sosial baik formal atau non formal dalam organisasi dan
efektifitas fungsionalnya. Ketiga, tipologi khalayak indikatornya berupa
gambaran tentang karakteristik demografi setempat. Setiap kelompok
karakteristik demografinya akan lebih mudah bila dilihat dari sisi
tertentu dengan mempertimbangkan status, ekonomi dan sosial (SES). Pada
kelompok yang SES-nya tinggi, ada kecenderungan cukup selektif dalam menerima
informasi. Tetapi sebaliknya, kelompok yang SES-nya rendah cenderung apatis
terhadap informasi.
Ketika
analisis terhadap hubungan dalam sebuah sistem sosial dilakukan lebih dikenal
dengan analisis jaringan komunikasi. Analisis ini dapat
digunakan untuk mengetahui keanggotaan jaringan sosial, arah
hubungan, kepemukaan pendapat, jaringan komunikasi personal, sampai
pada kekompakan jaringan komunikasi (lihat, Cahyana dalam
Suyanto, 1995: 218-221).
Pemahaman tentang definisi jaringan sosial itu sendiri adalah suatu
jaringan relasi dan hubungan sosial yang terdapat dalam suatu masyarakat.
Jaringan ini merupakan keseluruhan relasi dan hubungan sosial yang dapat
diamati di suatu masyarakat, misalnya jaringan sosial yang terdapat di
masyarakat desa, keseluruhan relasi dan hubungan sosial di kalangan pemimpin
desa, antara pemimpin desa dan masyarakat desa, di kalangan warga masyarakat
tersebut pada umumnya . Relasi dan hubungan sosial itu terdapat diberbagai
bidang kehidupan yan meliputi ekonomi, sosial, kebudayaan dan lain-lain.
Jaringan relasi dan hubungan sosial merupakan pencerminan hubungan antar
status-status dan peran-peran dalam masyarakat. Daringan sosial di masyarakat
komplek lebih rumit dibanding masyarakat sederhana atau masyarakat primitif.
(lihat Ensiklopedi Nasional Indonesia Jilid 7, 1989 : 345).
Menurut Wright (1988 : 102 – 104) fokus kajian jaringan komunikasi
lebih diarahkan pada pola-pola pengaruh, yaitu siapa yang menjadi
influentials atau orang-orang yang berpengaruh dan bagaimana morphis–nya atau
dengan kata lain seberapa jauh penyebaran pengaruhnya. Ini berarti, kajian
jaringan komunikasi berhubungan dengan ketokohan seseorang. Sebutan tokoh tentu
berkait erat dengan status. Dan status adalah bagian yang tak terpisahkan
dengan pengaruh atau aksesibilitas masyarakat setempat terhadap sumber
informasi dan segala aspeknya.
Analisis jaringan ini dapat dilihat
melalui hubungan – hubungan yang terdapat diantara orang – orang dan diantara
klik – klik pada suatu topik tertentu yang dapat diungkapkan dengan teknik –
teknik sosiomentri dan didasarkan pada penemuan “siapa berinteraksi dengan
siapa“ (lihat, Gonzalez dalam Jahi, 1993 : 94). Bukti nyata efek
jaringan komunikasi pada perubahan perilaku seseorang
diperoleh dari beberapa studi tentang adopsi program atau kegiatan
pemerintah. Seperti dinyatakan Gonzales, untuk sebagian,
perilaku seseorang dipengaruhi oleh hubungan
orang tersebut dengan orang lain atau oleh jaringan komunikasi yang
diikutinya
Penutup
Kesimpulan
Komunikasi adalah pesan yang disampaikan kepada komunikan(penerima) dari komunikator(sumber) melalui saluran-saluran tertentu baik secara langsung/tidak langsung dengan maksud memberikan dampak/effect kepada komunikan sesuai dengan yang diingikan komunikator.Yang memenuhi 5 unsur who, says what, in which channel, to whom, with what effect.
Komunikasi adalah pesan yang disampaikan kepada komunikan(penerima) dari komunikator(sumber) melalui saluran-saluran tertentu baik secara langsung/tidak langsung dengan maksud memberikan dampak/effect kepada komunikan sesuai dengan yang diingikan komunikator.Yang memenuhi 5 unsur who, says what, in which channel, to whom, with what effect.
Komponen –
komponen dalam komunikasi meliputi sebagai berikut :
1. Pengirim
pesan
2. Pesan
/ isi pesan
3. Saluran
4. Penerima
pesan
5. Balikan
Pengelompokan
ruang lingkup komunikasi tergantung beberapa kategori yang meliputi :
1. Bidang
komunikasi
2. Sifat
komunikasi
3. Tatanan
komunikasi
4. Tujuan
komunikasi
Daftar pustaka
- Effendy, Onong Uchjana, Komunikasi Teori dan Praktek, Bandung: Remaja Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta:Grasindo.Rosdakarya
- Cangara, Hafidz,2005, Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta:PT RajaGrafindo Persada
- Littlejohn, Stephen W. 2001. Theories of Human Communication. USA: Wadsworth Publishing.
- Mulyana, Deddy. 2001. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung: Rosda.
- Ruben, Brent D,Stewart, Lea P, 2005, Communication and Human Behaviour,USA:Alyn and Bacon
- Sendjaja,Sasa Djuarsa,1994,Pengantar Komunikasi,Jakarta:Universitas Terbuka.
Wiryanto, 2005,
ijin copy makasih banyak yo
BalasHapusdaftar isinya ngk ada ya?
BalasHapusterimakasih atas info<10>
BalasHapus